Opini : Nikahi Perempuan Jika Ingin Memahaminya

Kabar Nusantara News;- Hal yang sangat mendasar untuk dibicarakan sebelum membahas bahwa perempuan adalah pengejawantahan Tuhan di alam.Opini (25/09/2018)

Ada baiknya kita berbicara tentang apa struktur yang mendasari alam ini terbentuk? sebagaimana diskursus-diskursus abad sebelum masehi, para filsuf alam yang telah sejak awal mencoba menganalisis dan mencaritahu bagaimana kosmos ini terbentuk dn apakah yang membentuk kemenjadian alam semesta ini?.

Pemikiran kosmologis dalam Islam berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Islam ilmiah tertentu mengenai sifat dan hakikat tentang segala sesuatu.

Sebaliknya kebanyakan ahli kosmologi ingin sekali menunjukkan analogi-analogi di semua tataran dan aras eksistensi, guna memperlihatkan bahwa manusia memainkan peran yang unik di dalam semesta sebagai khalifah Allah.

Yang pada gilirannya tentu saja menuntut kebertanggung-jawaban pada manusia itu sendiri atas dirinya dan atas lingkungan sekitar. Kehadiran Allah di dalam dunia dan di dalam diri seseorang harus diketahui dan dikenali.

Tentu saja manusia harus bertindak sesuai apa yang Allah kehendaki, dan sebagaimana wakil Allah bertindak di alam.

Nah di sini ada begitu banyak perspektif tentang bagaimana posisi Tuhan di alam? Apakah Tuhan itu adalah sangat jauh dan tak terjangkau oleh manusia ataukah Tuhan sebegitu dekatnya dengan manusia?
Perempuan adalah sesuatu yang penuh misteri dan penuh dengan rahasia.

Iya menempati semesta yang tak tergantikan entitas lain dalam ketersusunan di alam semesta. Iya adalah sebuah rahasia yang menjadi pengejawantahan mulia atas pemilik sifat Rahman dan RahimNya.

Iya adalah bagian dari padanan mikrokosmik bagi pemisahan langit dan bumi atas penisbahan makna penciptaan realitas Adam dan Hawa.

Yang Ibnu Arabi kemudian menyebutnya: kedua jiwa antara Adam dan Hawa adalah berasal dari jiwa yang primordial, yang kemudian membentuknya menjadi pasangan. Barangkali ini adalah ungkapan makna dari kata “Dia menciptakanmu dari jiwa yang satu, lalu darinya diciptakannya pasanganNya.” (QS. 39 ayat 6).

Perempuan adalah rahasia yang menjadi sebuah penggambaran dari bumi atas langit yang menjulang, langit yang menumpahruahkan segala beban ketinggiannya dan menimpakannya dalam bumi pada realitas alam sebagai entitas yang diinjak, dan penerima segala luapan derita langit atas beban yang diembannya, inilah kekuatan bumi.

Kesanggupannya menjadi rendah agar langit tetap menjulang, derita atas penimpaan beban langit demi menjaga semesta dari ketimpangan dan dari ketidakseimbangan kosmos. Harmonisasi kosmos (ketersusunan) adalah suatu hal yang telah Allah atur sedemikian rupa.

Maulana Jalaluddin Rumi dalam ungkapannya mengatakan bahwa “Dalam pandangan akal, langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan” apapun yang telah dijatuhkan oleh langit maka bumi akan menerimanya: memeliharanya, menjaganya, melindunginya dan merawatnya. Ungkapan mistis filsuf Andalusya lainnya mengatakan: “Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dalam satu lokus yang disebut sebagai manusia”, sehingga dalam perjalanan ruhaniyyahnya, kerinduan laki-laki dan perempuan adalah tarikan nafas kerinduan untuk penyempurnaan atas DiriNya”.
Rahasia perempuan telah berada dalam mihrab ruhaniyyah, terjewantah dalam jilbab anggunnya, yang menyelimuti dirinya sehingga ia menjadi misteri yang tersembunyi dalam semesta jagad raya.

Sebuah misteri yang tidak akan pernah habis untuk dikaji, dan tak akan pernah selesai untuk dipahami.
ke-semua sosok perempuan ini bukanlah perempuan biasa, ia sebagai penjaga Alam semesta: Sang Mawar Gurun Asiyah permaisuri Fir’aun yang memiliki kesabaran yang tiada bandingannya, bunda Maryam yang dihembuskan padanya ruhul Kudus kesucian, Sayyidah Khadijah Al kubra sebagai isteri kecintaan Nabiullah Muhammad SAWW, dan Sayyidatunnisa Fatimah Az-Zahra binti Muhammad selaku anak sekaligus yang berperan sebagai ibundanya Rasulullah Muhammad SAW.

Perempuan adalah sebuah perpaduan alam yang memiliki gaya tarik dan gaya tolak sekaligus dalam dirinya. Ia memiliki kaidah yang mampu mengharmonisasikan nalar kognitif dan afektif, rasional dan intuitif, dan merupakan eleksir cinta yang akan menggugat setiap deviasi dan dis-harmonisasi yang terjadi dalam alam semesta ini.

Lebih jauh di ruang alam rahasia ini, sebagaimana Sayyidatunnisa Fatimah Az-Zahra binti Muhammad pernah ditanya oleh ayahnya Rasulullah Muhammad tentang apakah hal yang terbaik di dalam perempuan, lalu beliau menjawab “Ketika ia tidak melihat lelaki lain dan tidak dilihat oleh lelaki lain”.

Nah kita bisa menamainya sebagai mihrab, hijab, dan singgasana kerajaan perempuan.Boleh jadi seorang perempuan adalah seorang ratu atau pemimpin dalam sebuah masyarakat tetapi secara ruhaniyyah ia tetap berada dalam mihrabnya, boleh jadi ia adalah seorang pakar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan tetapi ia akan selalu dalam mihrab keterjagaannya.

Perempuan adalah rahasia, ia adalah suatu realitas yang tersembunyi yang harus disingkap. Makanya untuk mengenali perempuan tidak akan mungkin jika laki-laki tidak kembali kejiwanya yang feminin terlebih dahulu.

Pada dasarnya jiwa ini hanya satu, dan jiwa di alam ini memiliki karakteristik feminitas, yang tersembunyi yang harus disingkap oleh manusia.

Karena ia merupakan makhluk sakral maka dari itu manusia perlu untuk menggali untuk sampai mendapatkannya.Perlu pula ada sebuah sistem yang mengatur ini semua yang bisa menyatukan antqra keduanya dan mensucikan keduanya. Apakah sistemnya? Yaitu pernikahan.

Secara kosmologi perkawinan adalah sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu yang lain dan melahirkan sesuatu yang baru, jadi secara kosmologi segala sesuatu di alam ini melakukan perkawinan, titik tekanannya ada pada tindakan. Perkawinan yang dimaksud di sini adalah entitas yang sama dan melahirkan sebuah keberadaan yang lain.
Jiwa sungguh menginginkan sebuah ketenangan sehingga tentu saja ia harus menjalin relasi terlebih dahulu, bagaimana supaya ada perkenalan awal untuk kemudian lahirlah apa yang disebut sebagai cinta nantinya. Inilah yang disebut sebagai perkawinan universal.

Sebagaimana Tuhan yang berelasi dengan pengetahuannya lalu melahirkan jiwa. Nah menilik jiwa, ternyata yang paling memiliki atau yang paling tinggi feminitasnya adalah perempuan.

Artinya ada sesuatu yang misterius dari perempuan sehingga mampu membawa kita menuju Tuhan.Jiwanya merupakan manifestasi Ilahi, sifat kelembutan dan keindahan ada padanya.

Allah sendiri sebagai sebuah zat memiliki sifat keMaha Lembutan jauh lebih tinggi ketimbang ke Maha Kasar dan kerasnya. Artinya dari 99 Asmaul Husna, masih lebih banyak sifatnya yang mengasihi, lembut, memberi kasih sayang dan sebagainya.

Sebagai wujud kaaih sayang tertinggi Allah, maka dititipkanlah amanah RAHIM pada diri perempuan untuk dijaga dan dilindungi serta dipelihara sebaik-baiknya agar mampu menjadi diri yang bertaqwa dan mampu melahirkan generasi unggul dan berakhlaq mulia dengan kemaskulinan seorang laki-laki atau suami selaku khalifah fil-ardh.
Tentu laki-laki tidak akan mungkin bisa memahami perempun jika ia tidak berusaha mencari pasangan dan menikahinya secara utuh, dengan demikian ia akan mampu menyingkap hal-hal yang teraembunyi pada diri perempuan sebagai Nafsul Mutmainnah (aang pemilik Ketenangan).

Sungguh jika terjadi percekcokan, perkelahian, atau segala bentuk yang menggoncangkan jiwa dan menghancurkan jiwa itu pertanda bahwa suami belum menemukan jiwa tenang itu di dalam Rumah Cintanya.

Maka tahqiqlah dan perbanyaklah melakukan pelatihan agar minimal sifat feminin yang ada pada sang istri mampu untuk dicerna dan diserap dengan baik dan benar.

Demikian tulisan saya, lebih dan kurangnya mohon saran dan kritiknya untuk perbaikan tulisan-tulisan saya selanjutnya. Makassar 5 Muharram/ 15 September 2018.

Oleh : Ana Mardiani Hypatia Dewan pembina Edu Corner dan Direktur “Makassar Women Studies”



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *