Kabar Nusantara News ;–Menanggapi kritikan pihak-pihak yang menilai Wali Kota Makassar Muhammad Ramadhan Pomanto atau Danny Pomanto beberapa hari terakhir ini terkesan sangat tendensius dan politis. Makassar (08/02/2018)
Sebagai seorang figur politik dan pemimpin Danny Pomanto merupakan sosok leader yang smart,religius, inovatif, dan memiliki ide-ide yang revolusioner dalam memimpi Makassar. Hal itu menjadikannya sebagai salah satu Walikota terbaik di Indonesia dan meraih ratusan penghargaan nasional maupun internasional.
Danny secara nyata telah membuat program yang mengakar dari lorong sampai jalan-jalan protokol, dari tong sampah hingga arsitektur kota. Ia meluncurkan Lorong Smart City, membangun lorong sebagai basis pembangunan dan pertahan masyarakat. Dengan pemerintahan yang cukup akuntabel, transparan dan profesional. Dalam hal-hal demikian, Danny adalah teladan kita semua yang harus ditiru.
Mengenai lambannya pergantian Erwin Hayya sebagai Kepala BPKD, saya menilai Danny Pomanto memakai pendekatan asas kehati-hatian dalam mengambil keputusan, apa lagi dalam kondisi yang sangat rumit dan krusial seperti saat ini. Secara birokratis sederhananya, Pak Danny tidak mau dijebakkan ke dalam perangkap masalah hukum, karena jika ia salah mengambil keputusan maka fatal akibatnya.
Sementara desakan itu muncul agar Danny mengambil keputusan segera secepatnya, adalah celah yang nanti akan digoreng sebagai orang yang tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan. Apa lagi ini momentum politik, lawan-lawannya siap menerkam bagai serigala buas yang lapar. Padahal dasar kehati-hatian beliau jelas sangat beralasan.
Untuk itulah, Menteri Dalam Negeri Chahjo Kumolo memanggilnya ke Jakarta untuk melakukan langkah kordinasi. Kita berharap ada keputusan terbaik untuk membuat legacy dan prestasi.
Ibnu Hajar
(Ketua Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah IPTI Sulsel, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Alauddin)
Hp: +62 812 4246 757
