Maju Pileg 2019 Di Kepulauan Selayar, Perempuan Ini Siap Bersaing Dengan Tokoh Politik Selayar

Kabar Nusantara News;- Meskipun terbilang masih lama, tetapi perhelatan pemilihan legislatif 2019 semakin hangat di perbincangkan.Makassar (02/08/2018)

Berbagai kalangan masuk dalam gelanggang pertarungan perebutan kursi wakil rakyat ini. Namun kali ini, terlihat banyak diwarnai oleh anak muda dan kaum perempuan.

Mereka tak ingin ketinggalan dengan momentum lima tahunan itu. Berbagai tarian politik pun kelak akan terlihat beragam untuk dapat meraih hati pemilih.

Sama halnya dengan keputusan politik yang diambil oleh sosok perempuan yang lahir tepat dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yakni 17 Agustus 1983.

Perempuan itu bernama lengkap JERNIH, S. Pdi,. Tentu tidaklah terlalu asing di telinga Masyarakat Selayar meskipun merupakan pendatang baru di panggung politik Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pasalnya sosok perempuan yang dikenal ramah ini sudah seringkali bersentuhan dengan tokoh masyarakat dan tokoh politik di Bumi Tanadoang.

Sikap politik yang diambilnya dinilai sangat berani. Karena pihaknya bakal berhadapan dengan beberapa calon yang dianggap sudah lama melanglang buana di dunia politik.

Apalagi perempuan kelahiran Bonerate ini terdaftar sebagai caleg Gerindra di daerah pemilihan yang jauh dari rumpun keluarganya yakni daerah pemilihan 1 meliputi Kecamatan Benteng.

Namun demikian, Calon Legislatif Perempuan termuda dari partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) ini tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdi kepada orang banyak.

“Ini memang baru pertama kali saya masuk di panggung politik, tapi saya sudah seringkali bersentuhan dengan dunia politik,” ujar bakal caleg nomor urut 4, saat dikonfirmasi, Rabu 01 Agustus 2018.

Oleh karena itu, keseringannnya bersentuhan dengan tokoh politik dan tokoh masyarakat, perempuan yang memilih tagline JERNIH ini mengaku dapat memberinya banyak pelajaran tentang bagaimana membangun komunikasi politik.

Selain itu, pihaknya mempunyai pengalaman dalam hal pemberdayaan masyarakat. Sehingga Ia punya harapan sederhana yakni hanya untuk melanjutkan idealisme yang pernah diperjuangkannya di dunia pemberdayaan.

“Saya ingin melanjutkan apa yang pernah saya lakukan di dunia pemberdayaan, serta memberi motivasi kepada kaum perempuan bahwa kita bukanlah minoritas, tapi kita juga punya nalar untuk terlibat dalam mengatur negara ini,” tegas perempuan asal Selayar Kepulauan (Bonerate) ini.

”Karena secara kuantitatif potensi perempuan cukup besar, sayang kalau hanya menjadi pemilih saja tetapi tidak diberi ruang untuk berinovasi,” kuncinya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *