Irfan Darmawan NM : Peran Pemuda Dalam Wacana Bonus Demografi

Kabar Nusantara News;- Tahun 2019 sebagai tahun politik perlu mendapat perhatian khusus mengenai isu dan wacana yang berkembang di masyarakat. Terutama terkait hal-hal penting dan menjadi prioritas pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.Opini (27/10/2018)

Salah satu wacana yang perlu mendapat perhatian adalah Isu Bonus demografi yang merupakan salah satu isu yang menentukan bagaimana kebijakan ke depan dibuat.

Indonesia memiliki peluang untuk menikmati bonus demografi, yakni percepatan pertumbuhan ekonomi karena struktur umur penduduk berubah.

Ini ditandai dengan turunnya rasio ketergantungan (dependency ratio)—rasio antara penduduk usia nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).

Perubahan ini memungkinkan bonus demografi tercipta karena naiknya jumlah angkatan kerja (labor supply), tabungan (saving), dan kualitas sumber daya manusia (human capital).

Untuk konteks kota Makassar maka isu dan tema ini penting untuk menjadi referensi dalam menyusun sebuah program termasuk dalam dunia birokrasi.

Khusus untuk generasi muda, maka diperlukan suatu treatment khusus bagaimana mengarahkan energi para pemuda untuk hal yang sifatnya lebih produktif dan positif.

Bonus demografi khusunya di generasi milenial atau pemuda ibarat pisau bermata dua. Bonus demografi akan membawa berkah jika penduduk usia produktif khususnya pemuda memiliki pendidikan dan keterampilan sangat memadai untuk memasuki pasar kerja.

Di sisi lain jika tidak memiliki pendidikan dan keterampilan, maka akan berpotensi menjadi penyakit sosial, seperti menjadi begal dan pelaku tindakan kriminal.

Oleh sebab itu pemuda perlu menawarkan dan menjadi bagian dari solusi atas fenomena ini. Pemuda harus memiliki ekses untuk mengenyam pendidikan yang memadai.

Pemuda dituntut untuk menjadi generasi yang well-educated dengan kemampuan mumpuni di bidang-bidang vokasional, literasi keuangan dan digital. Selain itu, kemampuan soft skill terkait komunikasi, critical thinking, kreatifitas, kolaborasi (team work), dan entrepreneurship.

Konkritnya Pemuda khususnya di kota Makassar harus dibekali dengan life skill maupun soft skill dan juga memberikan motivasi diri agar terus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki kemudian mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya.

Jika energi pemuda mampu diagregasi dan diartikulasikan dengan baik di ruang sosial maka untuk tumbuh menjadi sebuah bangsa yang besar adalah sebuah harapan yang niscaya akan tercapai.

Salam Pemuda Indonesia.

Irfan Darmawan NM

Ketua DPD GRIND Kota Makassar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *