Ini Penyebab Diare Yang Tidak Boleh Disepelehkan Menurut Dokter

Kabar Nusantara News;- Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer.Healt (12/12/2018)

Setiap orang, tanpa memandang usia dan jenis kelamin, bisa mengalami diare. Ada banyak penyebab diare, seperti gaya hidup tidak sehat hingga tanda dari penyakit serius. Masih banyak orang yang menyepelekan penyakit ini.

Padahal diare yang dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat dapat berlangsung lama dan pada akhirnya berujung pada masalah serius.

Apa saja penyebab diare yang paling sering terjadi ? Penyebab diare sangat beragam, dari mulai kondisi yang sifatnya sementara hingga tanda kondisi kesehatan kronis. Berikut berbagai penyebab diare yang paling sering terjadi menurut dr.Elim Jusri S.Ked :

1. Infeksi bakteri

Beberapa bakteri seperti Campylobacter, Clostridum difficile, Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella dapat menginfeksi tubuh dan menyebabkan diare. Bakteri penyebab diare tersebut biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi serta kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Jadi, Anda bisa terinfeksi bakteri penyebab diare saat Anda mengonsumsi makanan yang diolah secara secara tidak higienis oleh orang yang sedang sakit diare.

Pasalnya, bisa saja orang yang terinfeksi lupa mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan kemudian orang yang terinfeksi langsung menangani makanan, sehingga bakteri bisa berpindah ke makanan. Nah jika sistem kekebalan tubuh Anda sedang menurun, maka Anda mungkin saja terinfeksi penyakit ini.

2. Infeksi virus

Beberapa infeksi virus merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (70-80%). Beberapa jenis virus penyebab diare akut antara lain Rotavirus, Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus dan Cytomegalovirus.

3. Berwisata Ke Tempat Tertentu

Tergantung pada tempat wisata yang dikunjungi, sekitar 30 sampai 70 persen wisatawan mengalami serangan diare dan muntah karena mengonsumsi makanan lokal atau air yang terkontaminasi. Hal ini biasanya disebut sebagai diare wisatawan.

4. Obat-obatan tertentu

Terkadang penggunaan obat-obatan tertentu dapat menjadi penyebab diare. Salah satu jenis obat-obatan yang dapat memicu diare adalah antibiotik. Meski antibiotik dapat membunuh bakteri jahat, antibiotik yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam usus sehingga menimbulkan diare.

5. Intoleransi makanan

Penyebab diare lainnya mungkin juga karena Anda mengalami intoleransi makanan tertentu. Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh Anda tidak bisa mencerna jenis makanan tertentu. Makanan yang tidak bisa dicerna inilah yang menyebabkan mual, diare, kram, kembung, dan lain sebagainya. Biasanya kondisi ini terjadi dalam kurun waktu 30 menit hingga dua jam setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu.

Intoleransi makanan bisa karena Anda tak memiliki enzim khusus yang bisa mengurangi makanan tersebut atau karena ada kondisi kesehatan tertentu. Intoleransi yang cukup banyak dialami yaitu intoleransi laktosa (gula alami pada produk susu) atau intoleransi gluten (protein alami pada gandum dan produk olahannya).

6. Keracunan makanan

Diare juga bisa terjadi akibat Anda mengonsumsi makanan kedaluwarsa yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Salmonella adalah infeksi bakteri yang umum yang dapat menyebabkan diare dan biasanya berkembang setelah Anda mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

7. Kondisi medis tertentu

Pada kasus diare yang berlangsung lama (kronis), faktor-faktor penyebabnya meliputi:

• Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah penyakit pencernaan yang mempengaruhi kerja usus besar Kondisi ini disebut juga dengan istilah iritasi usus yang menandakan adanya gangguan pada usus besar Anda. Biasanya kondisi ini dipicu oleh keadaan stress. Selain diare, IBS biasanya disertai dengan gejala lainnya seperti perut kembung, bergas, kram perut, dan feses berlendir.

• Inflammatory Bowel Disease (IBD). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan beberapa penyakit gangguan usus kronis seperti Crohn disease dan kolitis ulseratif. Kedua kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan biasanya menyebar dari saluran pencernaan ke jaringan di sekitarnya dan menyebabkan luka di sepanjang lapisan usus besar. Itu sebabnya, diare yang disebabkan karena penyakit ini bisa disertai dengan darah.

• Penyakit Celiac. Jika Anda memiliki penyakit Celiac, mengonsumsi makanan yang mengandung gluten akan memicu respon sistem imun untuk menyerangan jaringan sehat di usus kecil Anda. Lama-lama kondisi ini dapat merusak lapisan usus yang pada akhirnya dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi penting di dalam tubuh (malabsorbsi). Akibatnya, Anda pun akan lebih rentan mengalami diare.

Jika Anda mencurigai penyebab diare karena kondisi tersebut, segera konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis guna menentukan pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi Anda.(*)

Oleh : dr. Elim Jusri, S.ked

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *