Kabar Nusantara News;- Permintaan Debat Capres-Cawapres berbahasa inggris oleh Tim Prabowo-Sandi beberapa waktu lalu ternyata menuai perdebatan.Makassar (19/09/2018)
Usulan Tim Prabowo-Sandi dianggap tidak terlalu penting untuk diadakan.
Sementara itu,Pengamat Politik dan kebangsaan Asal Sulsel yaitu Arqam Azikin menganggap Debat tersebut Hal yang wajar di lakukan.
Arqam menjelaskan bahwa itu bukan suatu masalah,karena melihat dari Pentingnya Presiden Fasi berbahasa inggris saat berkunjung atau menerima tamu kenegaraan.
“Hal ini wajar saja bila ada permintaan bahasa Inggris di sesi tertentu dalam debat Capres,ini juga menjadi penting dapat dipertimbangkan KPU sebagai penyelenggara,karena bahasa Internasional sangat menunjang proses kerja-kerja Presiden dan Wakil Presiden, baik saat menerima Tamu Negara dan pada saat melakukan Kunjungan Kenegaraan ke Luar Negeri.”ungkapnya saat di hubungi.
Dosen Unismuh ini pun mengatakan jika tidak semua debat menggunakan bahasa inggris,hanya beberapa sesi saja.
“Tidak semua sesi debat mesti menggunakan Bahasa Inggris kok,namun KPU dapat menyiapkan 1 atau 2 sesi sebagai bahagian Capres dan Cawapres RI memperlihatkan respon Komunikasi politik dalam melakukan Diplomasi Luar negeri dengan menggunakan Bahasa Internasional.”tandasnya
Lanjutnya,keterampilan dengan bahasa internasional dianggap adalah penunjang dalam melaksankan komunikasi politik.
Menurutnya,penggunaan bahasa inggri kedepan bagi kepala negara sangat diperlukan.
“Keterampilan bahasa internasional dapat menjadi bahagian penunjang yg penting dalam melaksanakan tugas Komunikasi Politik sebagai Kepala Pemerintahan sekaligus Kepala Negara se-besar Indonesia.”katanya
“Menjalankan Fungsi politik Luar Negeri yang bebas aktif bagi seorang Presiden RI sangatlah strategis penggunaan Bahasa Inggris ke depan, guna menunjang proses kerja Kenegaraan yg dpt membanggakan Bangsanya dalam kancah pergaulan politik antar negara ASEAN , Asia dan antar Benua di pertemuan Internasional lainnya.”Tutypnya.(aa/fa)
