Ada Tiga Kelompok Peminum Kopi Berdasarkan Sensitivitas, Anda Di Kelompok Mana?

Kabar Nusantara News;- Sebuah laporan ilmiah menyebut ada tiga kelompok peminum kopi berdasarkan sensitivitas terhadap kafein.Temuan ini menjelaskan bagaimana tubuh memetabolisme kafein.Healt (10/06/2018)

Secara umum, respons seseorang terhadap kafein ditentukan oleh dua faktor genetik. Apakah hati bisa memetabolisme dengan cepat atau lambat, serta apakah seseorang membawa variasi genetik yang membuat sistem sarag lebih sensitif terhadap efek stimulasi kaferin?

Berdasarkan kedua faktor tersebut, Dr JW Langer yang melakukan penelitian itu menyebut ada 3 kelompok utama peminum kopi.

Ket.Gambar : Seorang Barista Cantik Sedang Meracik Kopi.

1. Peminum kopi dengan sensitivitas tinggi.

Kelompok ini dicirikan dengan metabolisme lambat dan ikatan yang kuat di sistem saraf pusat. Sedikit saja kafein masuk ke tubuhnya, maka orang-orang di kelompok ini akan sangat bermasalah dengan susah tidur. Karakter ini ditemukan pada sebagian kecil peminum kopi.

2. Peminum kopi dengan sensitivitas sedang.

Inaktivasi kafein di hati serta keterikatan di sistem saraf pada kelompok ini relatif seimbang. Artinya, seseorang di kelompok ini bisa minum 2-5 cangkir kopi sepanjang hari tanpa mengalami efek samping pada gangguan tidur. Meski demikian, konsumsi kopi pada malam hari tidak dianjurkan pada kelompok ini.

3. Peminum kopi dengan sensitivitas rendah.

Kelompok terakhir memiliki metabolisme kafein yang tinggi, bisa mengonsumsi kopi sebanyak yang mereka mau tanpa mengalami masalah susah tidur meski pada malam hari menjelang tidur. Pada kelompok ini, dokter tetap harus menganjurkan untuk tidak berlebihan minum kopi.

Laporan ini menjelaskan kenapa beberapa orang tidak bisa tidur meski cuma minum secangkir kopi sementara ada yang tetap bisa terlelap meski minum lebihdari lima cangkir. Menurut Dr Langer, ini adalah pengaruh genetik.

“Bagaimanapun, penting bagi mereka dengan sensitivitas rendah untuk tetap menjaga asupan kopi hingga 400 mg, yang setara dengan sekitar lima cangkir kopi,” jelas Langer, dikutip dari Livescience.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *