​BMKG KELUARKAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2017 – 12018

Kabar Nusantara News; – Kepala Badan Meteorologi Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar A.Fahri Radjab S.SI menjelaskan prakiraan musim hujan di Sulsel saat press conference di aula kantor BMKG Wilayah IV Makassar (8/11/2017)

Kondisi topografi wilayah Sulawesi Selatan yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Sulawesi Selatan, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Sulawesi Selatan, terdapat 28 pola hujan, dimana 24 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 4 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM)

Beberapa wilayah di Sulawesi Selatan saat ini telah mulai memasuki awal musim hujan. Awal Musim Hujan pada wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan, pada umumnya diprakirakan antara akhir Oktober 2017 hingga awal November 2017
Sedangkan untuk wilayah Sulawesi Selatan bagian timur pada umumnya diprakirakan pada bulan Maret 2018.
Prakiraan Awal Musim Hujan 2017/2018 di Sulawesi Selatan bagian timur pada umumnya mundur dari rata-rata normalnya, sedangkan di wilayah Barat maju dan rata-rata normalnya.

Wilayah Sulawesi Selatan bagian utara yang merupakan wilayah Non zoM, jumlah curah hujan selama periode oktober 2017 sd Maret 2018 diprakirakan berkisar antara 1.001 – 2,000 mm, sifat curah hujan pada Musim Hujan tahun 2017/2018 di Sulawesi Selatan

diprakirakan pada umumnya Normal. Namun, dalam skala harian kondisi cuaca sangat fluktuatif

Dengan adanya informasi awal musim hujan 2017/2018, masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat tenadi selama musim penghujan yang diakibatkan adanya hujan lebat, angin kencang, petir kilat dan tinggi gelombang 

Sedangkan untuk informasi gempa bumi, berdasarkan catatan kejadian gempabumi, daerah yang paling rawan terjadi gempabumi adalah di wilayah Luwu Timur dan Toraja Utara, 
Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk dapat terus memperhatikan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi agar selalu waspada di wilayahnya saat memasuki musim penghujan…Ujar A Fahri Radjab. (KantaraNews/iqbal R)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *